Jakarta, JurnalSultra.com – Merebaknya pandemi COVID-19 yang diiringi dengan pemberlakuan sistem bekerja di rumah alias work from home (WFH) oleh banyak perusahaan dan instansi, memicu berkembangnya pelaku pengembara digital alias digital nomad.
Konsep digital nomad yang memungkinkan orang bekerja dari mana pun dengan memanfaatkan teknologi telekomunikas, kini berkembang menjadi gaya hidup baru di dunia.
Adanya perubahan dan adaptasi gaya hidup tersebut, ‘ditangkap’ Pemprov DKI Jakarta untuk membangkitkan sektor pariwisata dengan meluncurkan Digital Nomad Island (DNI), saat pencanangan Jakarta Hajat ke-495 di Pulau Bidadari, Selasa (24/5) lalu. DNI ini sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI untuk mengembangkan potensi pariswisata di Kepulauan Seribu.
Guna mempopulerkan program ini, Jumat (27/5) kemarin, Suku Dinas Pariwiasata dan Ekonomi Kreatif (Parikeraf) Jakarta Barat menggelar giat Familiarization Trip Digital Nomad Island ke Pulau Bidadari dan sekitarnya.
Content Creator, Ilham Pradipta (33) menilai, Nomad Island ini sangat dibutuhkan para pelaku pekerja industri kreatif Jakarta, yang selama ini banyak bekerja di rumah, co-working space atau kafe.
“Ini merupkan terobosan baru Pemprov DKI Jakarta untuk menjawab keresahan para pekerja industri kreatif,” katanya.
Menurut Ilham, rara-rata pelaku industri kreatif memerlukan tempat yang nyaman, enak, dan sejuk serta low budget untuk bekerja, sehingga Nomad Island di Pulau Bidadari sangat cocok untuk mereka, karena biayanya terjangkau dan bisa berangkat pagi pulang sore dengan menggunakan speedboat.
Ilham mengajak pekerja industri kreatif untuk bisa mengunjungi Nomad Island di Kepulauan Seribu untuk mencari inspirasi, sekaligus healing.
“Mungkin nanti Pemprov DKI bisa adakan Nomad Park, karena saat ini taman di Jakarta banyak yang nyaman dan layak untuk mencari ide-ide kreatif,” bebernya.
Influencer Sosial Media Instagram, Sahara (19), mengungkapkan kenyamanannya mengerjakan tugas di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.
Menurutnya, sinyal dan jaringan internet di pulau ini sangat mendukung dan memadai. Kondisi pulau yang bersih dan sejuk sangat mendukung untuk mencari inspirasi dan healing.
“Sebelumnya, saya membayangkan di tengah pulau itu susah sinyal. Tapi di Pulau Bidadari tidak seperti yang saya pikirkan. Jadi tidak perlu jauh-jauh ingin bekerja sambil liburan, di Jakarta ada tempatnya yang sangat nyaman dan cepat untuk upload media sosial maupun lainnya,” pungkasnya.