Semarang, JurnalSultra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang memberikan penghargaan kepada enam organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Semarang, yang dinilai baik sebagai produsen data dan penyusun metadata teresponsif.
Tiga OPD penerima penghargaan kategori produsen data, adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB, dan Sekretariat DPRD. Sedangkan kategori penyusun metadata teresponsif, adalah Inspektorat, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, serta Dinas Tenaga Kerja.
“Belum semua OPD bisa memproduksi data sesuai kebutuhan perencanaan. Kita beri apresiasi, agar dapat memotivasi yang lain untuk aktif memproduksi data yang dibutuhkan,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Semarang Sri Wiyadi, usai evaluasi penyusunan indeks pembangunan statistik, di The Wujil, Bergas, Selasa (27/12/2022) siang.
Disampaikan, tidak semua data daerah bisa dipenuhi oleh BPS. Karenanya, OPD diarahkan menghasilkan data sektoral valid. Data itu dimanfaatkan untuk mencapai visi dan misi kepala daerah. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Semarang, untuk mewujudkan hal itu.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga melakukan pendampingan program penyusunan data dari tingkat desa. Program yang diberi label Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), dilaksanakan di tiga desa percontohan. Yakni, Desa Kesongo, Delik, dan Lopait yang berada di Kecamatan Tuntang.
“Nantinya akan dihasilkan data yang valid. Kita bantu penyusunan kuesioner dan berikan aplikasi di server Dinas Kominfo Kabupaten Semarang,” jelasnya.
Ditambahkan, jika program itu dijalankan di seluruh desa, maka dapat dihindari data yang overlapping. Sehingga, data itu dapat dimanfaatkan oleh OPD terkait untuk merencanakan program pembangunan daerah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Semarang, Suratno, berharap dukungan dari BPS dapat berkesinambungan. Kondisi itu dinilai penting, agar data sektoral dapat bermutu dan bermanfaat bagi pembangunan daerah.