Kolaka, JurnalSultra.com – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kolaka menggelar diskusi Media Massa dalam Menakar Netralitas Media pada Pemilu dan Pemilihan 2024 yang dilaksanakan di aula salah satu hotel di Kabupaten Kolaka, Kamis (14/7/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kolaka yang diwakili Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Syahrial Darmawan dan diikuti sekitar 20 jurnalis Kolaka dari berbagai organisasi pers dan media yakni cetak, online dan TV.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kolaka, Juhardin menyampaikan media massa memiliki peranan penting dalam demokrasi, dimana media mampu menciptakan opini/berita yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk dapat memilih pemimpin yang baik.
[poll id=”3″]
Olehnya itu, netralitas media massa dalam menyajikan berita sangatlah penting untuk dapat melahirkan berita yang baik pada pemilihan umum, khususnya pemilihan kepala daerah. Opini/berita media massa juga dapat mempengaruhi keadaan dan situasi di masyarakat pada pelaksanaan pesta demokrasi.
“Kami mengajak teman-teman pers agar dapat menyajikan berita yang bersifat edukasi, khususnya pada saat pesta demokrasi, agar masyarakat dapat memahami dan memilih calon pemimpin yang baik, serta menentang berita-berita hoax yang dapat merusak pola pikir masyarakat. Nanti diakhir kegiatan ini, saya mengajak teman-teman berkomitmen untuk bersama-sama menolak berita-berita Hoax pada pemilu 2024,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kolaka yang diwakili Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Kominfo Kolaka, Syahrial Darmawan menyampaikan terkait netralitas media massa sesuatu yang muda, akan tetapi sulit untuk dilaksanakan, karena adanya pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu manfaatkan strategi peranan media untuk tujuan tertentu, semisal untuk meningkatkan elektabilitasnya.
“Untuk itu netralitas media massa pada masa pemilu sangat penting, karena dapat mempengaruhi dan membentuk opini publik. Kode etik, independensi dan netralitas dapat selalu terjaga meski ada intervensi dan pengaruh dari pihak berkepentingan, utamanya aktor politik. Media pers juga memiliki peranan bersama, Bawaslu, pemerintah untuk mencegah dan mengatasi berita-berita Hoax yang bermunculan,” terangnya.
Diakhir kegiatan, para insan pers, Bawaslu dan pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kolaka bersinergi dan berkomitmen untuk mencegah dan menolak berita-berita Hoax yang dibuktikan dengan membumbui tanda tangan di spanduk yang telah disediakan panitia kegiatan.