Depok, JurnalSultra.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan mengadakan _Table Top Exercise_ (TTX) atau Gladi Ruang menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dilaksanakan di Buperta Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/11) malam. TTX ini diselenggarakan sebagai salah satu rangkain kegiatan Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanganan Bencana Banjir pada esok hari.
Dalam arahannya, Nelwan Harahap selaku Asisten Deputi Bidang Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menyampaikan sesuai arahan Menko PMK memasuki akhir tahun kita akan berada pada level tertinggi musim hujan, 80 persen lebih tinggi dari pada musim hujan normal, oleh karena itu perlu adanya upaya meningkatkan kesiapsiagaan.
“Agar segera melakukan gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan keterlibatan kolaborasi pentaheliks. Bencana itu pasti, kesiapsiagaan kita menghadapinya itu merupakan harapan terakhir dari masyarakat untuk selamat,” papar Nelwan kepada peserta _TTX_ di Depok, Jawa Barat (8/11).
“Dengan adanya kesiapsiagaan dari semua unsur, masyarakat akan merasa tenang dan terlindungi dengan adanya upaya perlindungan maksimal. Kita juga harus memahami dan mengenali sebesar apa ancaman dan upaya menghadapinya,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo yang juga hadir langsung, mengatakan, _TTX_ sebagai salah satu upaya mengetahui skenario apa yang akan dilakukan dalam simulasi maupun saat terjadinya bencana.
“Malam ini gladi ruang, dicoba apa yang kita sudah susun dan berbagi tugas antara pemda, lembaga, media, relawan dan masyarakat, salah satunya kita uji skenario untuk besok dan besok dipraktekan di lapangan,” ucap Pangarso.
TTX ini menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana kapasitas dan kemampuan para pemangku kebijakan dalam penanganan bencana.
“Sebagai pelaku kebencanaan harus memastikan kemampuan dasar personal dan uji kompetensi pemahaman, mempraktekan dan mengambil keputusan penanganan saat simulasi,” imbuhnya.