Kolaka, JurnalSultra.com – Industri pertambangan merupakan salah satu usaha yang memberikan dampak terhadap bentang alam di suatu wilayah. Namun demikian, selain memiliki potensi dampak lingkungan, industri pertambangan juga membawa manfaat bagi kelangsungan hidup manusia jika dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, ANTAM UBPN Kolaka berkomitmen untuk menjalankan operasional yang ramah lingkungan demi menjaga kelestarian alam. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab penuh terhadap kondisi alam dan lingkungan di sekitar area operasionalnya.
Ridho Anggoro, Business Support Senior Manager PT ANTAM Tbk UBPN Kolaka dan Mine Enviroment Assistant Manager PT ANTAM Tbk UBPN Kolaka mengatakan, ANTAM berkomitmen dan bertanggung jawab untuk mengembalikan kondisi lingkungan, habitat flora dan fauna, serta produktivitas area pasca tambang agar tetap memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
Ia menjelaskan dimana sejak tahun 2008 hingga saat ini, ANTAM telah melakukan penanaman 256.612 pohon endemik kabupaten Kolaka di lokasi pasca tambang seluas 248,31 hektar.
“Jenis tumbuhan yang ditanam tersebut adalah kayu Mangga-mangga, Sengon laut, Kayu besi, Glodokan tiang, kuku, Cemara, Bitti, Dengen, Trembesi, Tirotasik, Johar dan beberapa jenis lainnya, ” katanya.
Tak hanya itu, ANTAM juga mendukung komitmen dunia dalam mitigasi perubahan iklim melalui keterlibatan operasional yang ramah lingkungan seperti reklamasi, revegetasi, konservasi keanekaragaman hayati, yang dilakukan dengan cara profesional dan terukur serta mengikuti standar serta peraturan yang berlaku.
[poll id=”3″]
Salah satu kegiatan yang bersentuhan dengan mitigasi perubahan iklim, ANTAM telah melakukan penanaman 794.500 pohon mangrove (Rhizophora) di areal 79,1 hektar sejak 2001 sampai sekarang yang ada di kabupaten Kolaka.
Jenis mangorove yang ditanam adalah Rhizophora mucronata Lamk. 1804, Rhizophora apiculata Blume. 1827 dan Rhizophora sp.