Kendari, JurnalSultra.com – Pemerintah Kota Kendari menggelar rembuk stunting melibatkan stakeholder terkait penanganan stunting. Pertemuan ini berlangsung di aula Samaturu Kantor Balai Kota Kendari, Kamis (15/6/2023).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari Jahuding, mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari mengatakan, penanganan stunting harus didukung bersama, karena presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Kemudian implementasi dari Peraturan Presiden tersebut adalah rencana aksi nasional sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat dan daerah hingga level Kelurahan dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting.
“Stunting merupakan masalah yang krusial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan kita, maka diperlukan penanganan yang holistik melibatkan berbagai pihak dan aspek secara berkelanjutan, diantaranya, aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku intervensi sensitif dan spesifik yang selama ini telah diupayakan, agar terus dilakukan secara terpadu oleh semua stakeholder yang ada di Kota Kendari,” jelasnya.
Untuk percepatan penangan stunting, lanjutnya, dibutuhkan keseriusan dan komitmen kuat melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja berkualitas.
Selain itu juga, penting membangun sinergi kolaborasi dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta pihak lainnya. Karena tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat dan cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan ini pastinya sia-sia dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas seremonial belaka.
“Pemerintah Kota Kendari telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 24% di tahun 2021 menjadi 19,5% di Tahun 2022. Pencapaian yang cukup signifikan ini, menempatkan Kota Kendari sebagai salah satu dari tiga kota percontohan penanganan stunting di Indonesia. Target nasional penurunan prevalensi stunting sebesar 14% di tahun 2024 yang juga menjadi target pemerintah kota Kendari angka ini cukup tinggi namun sangat realistis jika dikerjakan secara kolaboratif,” ucapnya.