Kendari, JurnalSultra.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala bersama jajaran menyambangi dan memberikan bantuan pada korban bencana alam puting beliung di Kota Kendari yang terjadi Minggu, (5/3/2023) malam.
Akibat bencana tersebut satu orang meninggal dunia atas nama Mujiyanti (64) akibat rumahnya tertimpa pohon jambu mete saat sedang tidur bersama suaminya di Jalan Konggoasa Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu.
Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari prihatin atas bencana yang menimpa Kota Kendari malam kemarin, khususnya masyarakat yang terdampak.
“Kami merasa prihatin. Beliau sedang tidur bersama istri, kemudian pohon jatuh. Kita lihat tadi rumahnya rata dengan tanah,” ungkapnya.
Saat ini tanggap darurat bencana di Kota Kendari tengah berlangsung. Satgas Penataan Kota yang diketuai oleh Asisten Satu Amir Hasan yang sejak awal melalui arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu telah mulai memangkas pohon yang berpotensi untuk tumbang dan membahayakan.
“Pas pak Asmawa jadi Pj itu menjadi program pertamanya pengurangan pohon-pohon. ada saat itu masyarakat kita yang pro kontra kenapa pohonnya ditebangin. Sekarang Alhamdulillah menjadi pelajaran bagi kita semua, syukur pohonnya sudah dikurangi kalau tidak akan seperti apa,” katanya.
Sementara itu terkait bantuan sosial untuk masyarakat terdampak, Pemkot Kendari telah mendata dan berkoordinasi bersama Forkopimda untuk divalidasi.
“Sejak semalam saya bersama teman-teman kepala OPD, camat, lurah bergerak di lapangan ke rumah-rumah warga. Disaat yang sama teman-teman dari Dinsos ditemani Sekdis sudah siap, setelah rapat bersama Forkopimda untuk penetapan status darurat Kota Kendari seperti apa perlakuannya dan kita akan menyalurkan bantuan ke rumah-rumah warga yang terdampak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bantuan tersebut diterima oleh Suami korban Pudin Satari yang dampingi oleh Asisten Tiga Setda Kota Kendari Makmur bersama Inspektur Kota Kendari Syarifuddin dan Kepala Baznas Kota Kendari Amri Natsir.