Kendari, JurnalSultra.com – Dalam rangkaian program Panen Rejeki Bank BPD yang dilaksanakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) melaksanakan Seminar Nasional BPD-SI yang mengusung tema “Kolaborasi Digitalisasi BPD Seluruh Indonesia dalam Mendukung Program Layanan Keuangan Digital.”
Dalam seminar nasional tersebut menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut dibuka oleh Sekda Provinsi Sultra Asrun Liu mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara dan dihadiri oleh Direksi dan Pemimpin Divisi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dari seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Umum 3 Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Achmad Syamsudin menyampaikan total aset, laba, penyaluran kredit, dan modal bank-bank pembangunan daerah per Maret 2022.
Achmad Syamsudin yang juga Direktur Utama Bank Sumselbabel menjelaskan bahwa kinerja BPD seluruh Indonesia terus mengalami pertumbuhan di masa pandemi, hal ini dapat dilihat dari total aset BPD naik dari 797,8 triliun menjadi Rp 884,7 trilun atau naik 9,82 persen dari tahun lalu.
Posisi laba naik year on year (yoy) sebesar 13,69% menjadi Rp 4,18 triliun dari Rp 3,61 triliun. Penyaluran kredit pada posisi Maret 2022 mencapai sebesar Rp 519,23 triliun atau naik yoy sebesar 5,62% dari Rp 490,01 triliun dan modal inti BPDSI, posisi Maret 2022 mencapai Rp 93,92 triliun, naik yoy sebesar 14,20% dari Rp 80,58 triliun. Untuk Dana Pihak Ketiga, posisi Maret 2022, DPK BPDSI mencapai Rp 698,29 triliun atau naik yoy sebesar 10,16% dari Rp 627,32 triliun.
[poll id=”3″]
“Kita giant (besar) juga di Indonesia ini,” ujar Achmad Syamsudin.
Pada kesempatan tersebu, Acmad Syamsudin mengingatkan cita-cita awal pendirian BPD, yakni untuk mendorong pembangunan daerah, meliputi infrastruktur , pertanian, perdagangan, dan sebagainya.
“Fungsi BPD adalah mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah, memegang kas dan mengelola keuangan daerah, juga sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah, oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan dukungan penuh pemerintah daerah, termasuk eksekutif dan legislatif,” tegasnya