Semarang, JurnalSultra.com – Para perangkat desa dan warga yang berdomisili di wilayah rawan bencana alam, diminta untuk selalu waspada. Sebab, memasuki musim penghujan tahun ini, fenomena cuaca ekstrem mulai terjadi.
Hal iti disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha sebelum menyerahkan bantuan sosial kepada enam orang warga korban bencana, di pendapa rumah dinas bupati setempat, Selasa (11/10/2022). Menurutnya, cuaca ekstrem tersebut berpotensi menyebabkan bencana alam, seperti tanah longsor, angin puting beliung dan banjir.
“Waspadai adanya potensi bencana alam di wilayah masing-masing. Warga juga diimbau siap siaga dan bergotong royong saling membantu jika itu terjadi,” ungkapnya.
Terkait pemberian bantuan kepada para korban bencana, bupati mengajak mereka untuk tegar dan tabah menghadapi bencana yang terjadi. Pihaknya berupaya membantu memperbaiki kerusakan rumah akibat bencana itu.
“Bantuan yang diberikan sesuai peraturan yang berlaku dan bersifat stimulan, untuk perbaikan rumah,” katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Seno Wibowo menjelaskan, enam orang penerima bantuan berasal dari Pabelan, Suruh, Ambarawa, Susukan, dan Bandungan. Sebanyak dua orang menerima bantuan Rp10 juta, karena rumahnya mengalami kerusakan parah. Sedangkan yang rumahnya mengalami kerusakan sedang, mendapat Rp5 juta dan rusak ringan Rp3 juta.
“Bantuan diberikan wujud perhatian Pemkab Semarang meringankan beban penderitaan warga. Sekaligus untuk stimulan memperbaiki rumah yang rusak,” terangnya.