BMKG : 14 Wilayah di Indonesia Terancam Gempa dan Tsunami

Jakarta, JurnalSultra.com – Masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa digemparkan dengan adanya risi yang menyatakan potensi gempa dan tsunami akan terjadi di pulau Jawa. Diman riset tersebut dilakukan oleh para pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) juga melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sebagaimana yang telah dikutip dari laman website lingkarkediri.pikiran-rakyat.com bahwa hasil riset menunjukkan potensi gempa bumi di selatan pulau jawa dengan kekuatan magnitudo 9,1 dan dapat menyebabkan gelombang tsunami mencapai ketinggian hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat, dan 12 meter di pantai selatan Jawa Timur, sedangkan tinggi rata-rata di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa adalah 4,5 meter.

Sontak kabar tersebut membuat masyarakat panik, terutama masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.

Beberapa tokoh terkemuka dan BMKG sendiri menghimbau agar masyarakat tidak terlalu panik, namun tetap waspada. Potensi gempa disertai tsunami dapat terjadi akibat pecahnya segmen-segmen megathurst jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan.

“Tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur,” kata Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro.

Sri Widiyantoro juga menjelaskan, riset ITB menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan katalog International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai November 2018. Dalam katalog tersebut menunjukkan bahwa ada zona memanjang diantara pantai selatan Pulau Jawa dan Palung Jawa yang memiliki sedikit aktivitas kegempaan.

Tim riset sendiri beranggotakan Endra Gunawan, Abdul Muhari, Nick Rawlinson, Jim Mori, Nuraini Rahma Hanifa, Susilo, Pepen Supendi, Hasbi A. Shiddiqi, Andri D. Nugraha, dan Hengki E. Putra.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan wilayah geografis Indonesia memang memiliki banyak titik pertemuan lempeng, hal itu menyebabkan potensi gempa tsunami bisa saja terjadi dibeberapa wilayah.

Rahmat Triyono melanjutkan, terkait adanya riset yang menghasilkan potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa, hal itu disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.

Tim riset sendiri beranggotakan Endra Gunawan, Abdul Muhari, Nick Rawlinson, Jim Mori, Nuraini Rahma Hanifa, Susilo, Pepen Supendi, Hasbi A. Shiddiqi, Andri D. Nugraha, dan Hengki E. Putra.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan wilayah geografis Indonesia memang memiliki banyak titik pertemuan lempeng, hal itu menyebabkan potensi gempa tsunami bisa saja terjadi dibeberapa wilayah.

Rahmat Triyono melanjutkan, terkait adanya riset yang menghasilkan potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa, hal itu disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.

Berikut adalah wilayah kemungkinan bisa terdampak:

Jawa Barat
Jawa Timur
Laut Andaman Pulau Sumatera
Simeuleu
Nias
Mentawai
Nusa Tenggara
Selatan Bali
Banten
Utara Papua
Manado
Sulawesi Utara
Maluku
Enggano

Red*