Jakarta, JurnalSultra.com – Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menegaskan calon anggota Bawaslu yang akan berkontestasi dalam seleksi di tingkat daerah, harus memiliki jiwa ‘Berani’.
Dia menyampaikan itu saat menjadi pembicara kunci Kursus Kepemiluan Nasional oleh Komite Independen Salam Pemilu (KISP) secara daring, Sabtu (17/6/2023).
Maksud ‘Berani’ yang disampaikan Bagja ialah, Anggota Bawaslu terpilih harus mampu menjawab tantangan pengawasan pemilu dengan menguasai segala aturan kepemiluan yang ada dalam regulasi.
“Calon anggota terpilih, harus ‘Berani’ dalam melakukan pencegahan dan penindakan. Semua itu caranya harus dengan menguasai segala regulasi yang ads,” tegasnya.
Pria jebolan S2 Universitas di Belanda tersebut menceritakan, saat ini Bawaslu mengalami keterbatasan mengakses aplikasi SILON oleh KPU. Hal tersebut dia menambahkan, menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan dengan cara tegas.
Selain itu, Bagja berharap calon Anggota Bawaslu terpilih di daerah, bisa menjelaskan kepada masyarakat jika ada pertanyaan yang masuk kepadanya terkait teknis pengawasan kepemiluan.
“Jadi pengawas harus berani. Kalau tidak berani ya mohon maaf jangan jadi pengawas. Tapi, berani juga jangan hantam kiri-kanan,” tegasnya.
CEO KISP Bagus Sarwono menjelaskan tujuan diadakannya acara tersebut, berangkat dari banyaknya praktek curang kepemiluan yang dilakukan oleh peserta pemilu, perlu kiranya mengedukasi masyarakat terkait cara berpolitik berikut cara-caranya yang dibenarkan dalam undang-undang yang ada.
“Kursus kepemiluan tingkat nasional ini dalam upaya penguatan kapasitas masyarakat menjelang Pemilu Serentak 2024,” pungkasnya.