Puhowato, JurnalSultra.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Puhowato, Provinsi Gorontalo sejak seminggu ke belakang menyebabkan air Sungai Dengilo meluap dan menggenangi rumah penduduk pada Minggu (29/1). Banjir menyebabkan 2 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Paguat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato melaporkan 51 KK atau 161 jiwa terdampak. Sedikitnya 50 rumah yang tersebar di dua kecamatan tersebut terendam. Meski berdampak, banjir tersebut tidak menyebabkan warga untuk mengungsi.
BPBD setempat melaporkan saat ini banjir sudah surut. Pemerintah daerah bersama warga segera melakukan pembersihan material pascabanjir tersebut.
“Untuk di Kecamatan Dengilo, banjir sudah surut pukul 20.00 WITA sementara di Kecamatan Paguat surut Pukul 22.00 WITA kemarin,” jelas Agus, salah satu petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Pohuwato saat dihubungi Senin (30/1).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam peringatan dini cuacanya menyampaikan Provinsi Gorontalo berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga 1 Februari 2023.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu siap siaga dalam mengantisipasi dan menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan jarak pandang kurang dari 100-150 meter masyarakat diminta untuk segera melakukan evakuasi mandiri.
Selain itu, daya dukungan lingkungan menjadi faktor penting dalam penanganan bencana hidrometeorologi basah. Masyarakat bersama pemerintah daerah dapat secara rutin memastikan kondisi sungai maupun drainase bersih dari sampah maupun hal lainnya yang dapat menghambat aliran air.