Kolut, JurnalSultra.com – Pejabat (Pj) Bupati Kolaka Utara Panriringi meresmikan gedung perawatan dan alat kesehatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Djafar Harun Kolaka Utara, Minggu (22/01/23).
Ruangan yang diresmikan diantaranya ruang perawatan VIP anggrek, gedung fisioterapi, gedung CSD dan Kamar operasi peresmian gedung tersebut ditandai dengan pengguntingan pita.
Dijelaskan Direktur BLUD RS Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara dr.Syarif Nur, S. POg bahwa ruangan perawatan dibuat bak kamar hotel tersebut guna untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat yang mendapatkan perawatan.
“Ruang Perawatan VIP anggrek lantai satu dan dua, kemudian VIP Mawar. Ini semua dalam rangka memberikan kenyamanan pada pasien-pasien yang menggunakan layanan kami, salah satu tolak ukur kinerja pemerintah OPD salah satunya memuaskan masyarakatnya dengan layanan yang diberikan,” jelasnya.
Selain beberapa ruangan yang diresmikan juga meresmikan alat CT scan, dengan adanya alat CT scan tersebut akan memotong mata rantai rujukan yang panjang, pasalnya sebelumnya pasien harus di rujuk keluar daerah karena untuk CT Scan.
“Kami fahami dengan rentang kendali yang cukup jauh, kasus-kasus emergency yang membutuhkan CT scan sehingga tidak perlu lagi dilakukan dirujuk ke Makassar yang membutuhkan biaya serta waktu yang panjang,” terangnya.
Sementara itu dijelaskan oleh pejabat Bupati Kolaka Utara Panriringi SE, M. Si bahwa Rumah Sakit Plat Merah milik Pemda Kolaka Utara tersebut adalah salah satu rumah sakit rujukan wilayah daratan yang ada di Sulawesi Tenggara dan rumah sakit yang cukup berkembang.
“Kita berharap pada semua teman-teman yang berada di Rumah Sakit Umum Djafar Harun, didalam rangkaian kita memberikan pelayanan yang utama memberikan keselamatan, kesehatan dalam layanan, namanya layanan ada konsep Tiga S, Senyum, Sapa dan Salam,”tuturnya.
Diapun berharap rumah sakit Djafar Harun menjadi rumah sakit yang nyaman untuk dikunjungi dengan keramahan yang dimiliki oleh para petugas kesehatan pasalnya, keramahan mampu memberikan sugesti positif pada pasien.
“Biar juga kita mau melakukan keselamatan, kesembuhan kalau masyarakat kita datang, senyumnya tidak ada, salamnya juga tidak ada, sehingga tidak akan ada keselamatan dan kesembuhan, dan kita harus mengutamakan pelayanan pada masyarakat itu yang harus utama,” harapnya.
