Kendal, JurnalSultra.com – Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kendal pada Senin (20/1) pukul 23.00 WIB, menyebabkan satu warga meninggal dunia dan 264 orang terpaksa mengungsi ke beberapa titik. Kejadian ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.
Dampak dan Korban
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal melaporkan, tanah longsor di Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat orang mengalami luka ringan. Selain Sukorejo, longsor juga terjadi di Kecamatan Boja, Limbangan, Patean, dan Plantungan, mengakibatkan kerusakan pada 16 rumah serta berdampak pada 25 jiwa.
Banjir melanda wilayah Kecamatan Patebon, Cepiring, Boja, Rowosari, Patean, dan Kendal. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Patebon akibat jebolnya tanggul Kali Bodri. Sebanyak 1.065 rumah, 10 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, enam fasilitas pendidikan, dan tujuh perkantoran terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Titik Pengungsian dan Penanganan
Hingga Rabu (22/1) pagi, meski banjir telah surut, 264 warga masih bertahan di empat lokasi pengungsian, yaitu rumah dinas Bupati (25 orang), Car Centro (35 orang), SMA 1 Pegandon (86 orang), dan kantor Dinas Perhubungan (118 orang).
Petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, PMI, hingga relawan terus melakukan pendataan serta mendirikan posko bantuan untuk memenuhi kebutuhan logistik, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Dapur umum telah didirikan di gedung PKK dan PMI Kabupaten Kendal.
Imbauan dan Antisipasi
Meskipun banjir telah surut, petugas tetap berjaga untuk mengantisipasi banjir susulan. Warga yang tinggal di sekitar tanggul Kali Bodri diminta tetap waspada. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan guna mencegah penyakit pasca-banjir dan selalu mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
Masyarakat di wilayah rawan bencana juga diimbau untuk mempersiapkan perlengkapan darurat, seperti makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan. BNPB menekankan pentingnya mendapatkan informasi dari sumber terpercaya guna menghindari penyebaran berita yang tidak jelas.