Kendari, JurnalSultra.com – Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, didampingi Wakil Wali Kota Sudirman, menerima secara langsung perwakilan pengunjuk rasa dari Aliansi Buruh dan Gerbang Kota di Ruang Samaturu, Kantor Wali Kota Kendari, Selasa (2/9/2025).
Dalam aksinya, para buruh menuntut agar petugas kebersihan dan cleaning service (CS) di RSUD Kota Kendari mendapatkan upah layak sesuai ketentuan Upah Minimum Kota (UMK). Mereka menilai selama ini pekerja hanya menerima gaji sekitar Rp1,5 juta, jauh di bawah nilai tender yang seharusnya Rp2,9 juta sesuai UMK.
“Kenapa ditender upahnya Rp2,9 juta sesuai UMK, sedangkan gaji yang diberikan hanya Rp1,5 juta? Itu yang menjadi pertanyaan kami,” ungkap salah seorang perwakilan massa aksi.
Selain itu, massa aksi mendesak Pemkot Kendari menambah alokasi anggaran kebersihan RSUD serta mengevaluasi vendor penyedia jasa. Mereka juga meminta Plt Direktur RSUD Kendari menindak tegas pihak vendor apabila terbukti menyalahi kontrak terkait pembayaran upah.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wali Kota Kendari menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi secara tertib. Ia menegaskan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil Plt Direktur RSUD Kendari untuk memastikan kebenarannya.
“Kalau ditemukan ketidaksesuaian antara kontrak tender dan upah yang diterima karyawan, kami tidak akan segan melakukan evaluasi terhadap penyedia jasa,” tegas Siska di hadapan demonstran.
Pertemuan berlangsung kondusif. Para pengunjuk rasa menyatakan akan terus mengawal perkembangan tindak lanjut pemerintah terkait persoalan upah petugas kebersihan di RSUD Kota Kendari.
