Jakarta, JurnalSultra.com – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, turut hadir dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Kehadiran ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di tingkat nasional dan lokal.
Konferensi dua hari tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan akan ditutup oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. ICI 2025 mengangkat lima isu strategis, yakni transformasi perkotaan, konektivitas, ketahanan infrastruktur terhadap perubahan iklim, pembangunan komunitas layak huni, serta pembiayaan inovasi.
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 18 menteri dan wakil menteri serta ratusan pemangku kepentingan domestik dan internasional ini, Wali Kota Kendari mengikuti berbagai sesi diskusi tematik. Topik yang diangkat meliputi pengelolaan sampah, ketahanan air dan sanitasi, pembangunan infrastruktur pendidikan dan ekonomi kreatif, serta konektivitas transportasi.
“ICI 2025 adalah ruang yang sangat penting untuk mendengarkan langsung arah kebijakan nasional, sekaligus mewujudkan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Kota Kendari siap bertransformasi menjadi kota yang tangguh, cerdas, dan ramah lingkungan,” ujar Siska Karina Imran di sela kegiatan.
Wali Kota Kendari secara aktif menyampaikan tantangan dan potensi daerah, khususnya terkait penguatan infrastruktur dasar dan integrasi wilayah untuk mempercepat pelayanan publik serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ia juga menyerap berbagai praktik terbaik yang dapat diadopsi di Kendari.
Konferensi ini turut difasilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang memimpin sesi diskusi bertema “Membangun Fondasi Ketahanan”, “Mendorong Mobilitas”, “Mengamankan Infrastruktur Air dan Sanitasi”, hingga “Memungkinkan Inovasi”.
Kehadiran Siska Karina Imran dalam ICI 2025 menjadi langkah strategis Kota Kendari dalam memperkuat posisinya sebagai kota yang adaptif terhadap tantangan global, termasuk perubahan iklim dan tuntutan pembangunan berkelanjutan.
