Perdana, 1.897 Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan ke Makkah

Madinah, JurnalSultra.com – Sebanyak 1.897 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam lima kloter telah diberangkatkan ke Makkah, Kamis 1 Juni 2023. Ini merupakan pemberangkatan pertama bagi jemaah haji gelombang pertama dari Madinah.

Lima kloter tersebut diberangkatkan ke Makkah dalam dua tahap pemberangkatan. Tahap pertama, tiga kloter berangkat dari hotel di Madinah pukul 14.00 WAS, yaitu: 393 jemaah kloter 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01), 359 jemaah kloter 1 embarkasi Solo (SOC 01), dan 393 jemaah kloter 1 embarkasi Makassar (UPG 01).

Tahap kedua, dua kloter diberangkatkan dari hotel di Madinah pukul 16.00 WAS, yaitu: 393 jemaah kloter 1 embarkasi Aceh (BTJ 01) dan 369 jemaah kloter 1 embarkasi Medan (KNO 01).

Sebelumnya, terjadwal 1.899 jemaah yang diberangkatkan. Namun, ada dua jemaah yang masih harus dirawat di RS King Fahd Madinah. “Dua orang jemaah haji tidak bisa diberangkatkan, ke Makkah karena masalah kesehatan,” ujar Kadaker Madinah PPIH Arab Saudi Zaenal Muttaqin saat melepas keberangkatan jemaah dari Madinah.

Sebanyak 1.897 jemaah ini diantar 43 bus. Mereka menempuh jarak sekitar 450 km menuju Makkah, atau berkisar enam jam perjalanan. Sebelumnya, mereka melakukan Miqat di Bir Ali.

Sebelum berangkat, petugas menyisir hotel, untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. Petugas juga mengecek manifest keberangkatan. Jemah tidak bisa asal naik bus, harus sesuai dengan daftar manifest yang sudah ditentukan. Di atas bus, jemaah dibagi makanan.

“Alhamdulillah, setelah salat Zuhur, semua jemaah sudah diberangkatkan ke Mekkah. Dari hotel, jemaah sudah mengenakan pakaian ihram dan mengemas barang – barangnya,” tutur Zainal.

Zainal Muttaqin menambahkan, jemaah tidak perlu khawatir jika ada barangnya yang tertinggal di hotel Madinah. Sebab, pihaknya sudah menyediakan truk besar untuk membawa barang-barang jemaah yang tertinggal.

“Selamat jalan menuju Mekkah. Semoga perjalanannya lancar dan bersiap melaksanakan rangkaian haji,” katanya.

Sampai di Bir Ali, jemaah melakukan miqat Makani. Mereka turun untuk mengambil wudu dan salat sunnah. Jemaah haji lansia, pengguna kursi roda, atau yang memiliki keterbatasan fisik, diimbau tidak turun, tetap dalam bus.

Kepala Sektor Khusus Bir Ali Aruji Maswatu mengatakan proses miqat berjalan lancar dan tertib. Selesai salat dan berniat ihram, jemaah naik kembali ke bus. Mereka hanya diberikan waktu 30 menit, lalu diminta segera ke Makkah.

Menurutnya, tidak ada jemaah yang tertinggal. Bus tidak akan berangkat sebelum jemaah lengkap sesuai manifest.

“Masih ada jemaah yang lupa dengan Bus yang ditumpanginya. Petugas Sektor Bir Ali siap sedia mengarahkan mereka untuk naik ke bus yang seharusnya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan